SERUAN POLITIK
- Saya selaku Ketua Eksekutif dan pemimpian Bangsa Papua menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas situasi mahasiswa Papua di Indonesia khususnya di Semarang, Malang, Surabaya, Ambon, Ternate, Sulu-Maluku, kemudian di West Papua di Kota dan Kabupaten Jayapura. Seluruh aksi ini Pemerintah Indonesia telah melakukan pembungkman dengan telah membubarkan serta menangkap 227 orang serta 39 orang yang telah mengalami pemukulan dan pelemparan pada saat mereka melakukan aksi demonstrasi damai pada 15 Agustus 2019 dalam rangka memperingati; Perjanjian New York Agreement, 50 tahun Pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) dan memberikan dukungan kepada para pemimpin Pacifik Islands Forom (PIF) di Tuvalu pada 13-16 Agustus 2019.
- Seya perlu menegaskan bahwa situasi yang dialami oleh mahasiswa Papua di Malang, Semarang dan Surabaya, merupakan gambaran kecil apa yang dipratekan pemerintah Indonesia kepada bangsa Papua selama 56 tahun ini, sebagaimana juga pernah rakyat dan pemimpin Indonesia mengalaminya di jaman pemerintahan yang berkuasa sebelumnya.
- Reaksi dan Aksi rakyat Bangsa Papua di beberapa tempat di West Papua; di Manokwari, Kota Sorong, Sorong Selatan, Jayapura, Kaimana, Bintuni, Serui, Biak, Merauke, Wamena, Nabire dan beberapa tempat lainnya di West Papua merupakan reaksi spontanitas mereka dalam rangka membela harga diri dan martabat orang Papua sebagai manusia ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, Pemerintah Kolonial Indonesia tidak boleh meresponnya dengan kekerasan.
- Perjuangan Hak Penentuan Nasib Sendiri Bansga Papua yang dimotori oleh ULMWP merupakan demi harga diri dan martabat manusia Papua serta sejalan dengan asas, dasar dan konstitusi Indonesia khususnya Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, “bahwa sesungguhnya Kemerdekaan ialah Segala Bangsa. Oleh sebab itu Penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan periadilan.” Pun pula sejalan konvenan internasional. Dengan berlandaskan pada itu, Pemerintah Indonesia tidak perlu menghawatirkan tentang perjuangan hak penentuan nasib sendiri bangsa Papua. Sebaliknya, ini sudah waktunya, sebagai kado Kemerdekaan Indonesia yang ke 74 (17-08-1945-17-08-2919) memberikan pilihan kepada Rakyat West papua untuk Menentukan Nasibnya sendiri.
- Kami menyerukan mohon dukungan Kepada rakyat Bangsa Papua dan solidaritas rakyat Papua di West Papua, rakyat dan pemimpin Indonesia, dan Internasional untuk bangkit bersama mendukung penuh perjuangan hak penentuan nasib sendiri bagi kemerdekaan dan kedaulatan politik sebagai solusi penyelesaian konflik Bangsa Papua dan Indonesia.
- Saya menyerukan untuk dilakukan mobilisasi dan konsolidasi umum secara damai dan bermartabat di seluruh tanah Papua, Indonesia, Komunitas Internasional.
- Demikian seruan Politik ini disampaikan untuk ditindaklanjuti secara bersama. Terima Kasih.
London, 20 Agustus 2019
Benny Wenda
Ketua Eksekutif ULMWP/Pemimpin Politik Bangsa Papua